失落的雕像与河流中的历史：一段被遗忘的文化遗产

Bagaimana Destruksi Arca-arca dari Masa Sriwijaya?

室利佛逝时代的雕像是如何被毁的?

Kalangan peneliti sebut arca-arca kuno di Pulau Sumatera unik dan istimewa, tetapi mengapa banyak ditemukan dalam kondisi rusak dan tenggelam di dasar sungai?

研究人员认为苏门答腊岛上的古代雕像独特而珍贵，但为什么许多雕像都在损毁的状态下沉入河底？

lemuan arkeolog mendapati arca-arca kuno yang sangat beragam dan istimewadi Pulau Sumatera. Namun, sebagian besar di antaranya dalam kondisi rusak dantenggelam di dasar sungai. Benarkah arca-arca itu sengaja dirusak dan dibuangke sungai?

考古学家在苏门答腊岛上发现了各种各样的古代雕像。然而，大部分雕像都遭到了破坏，沉入了河底。这些雕像真的是被故意损坏并扔进河里的吗?

Peneliti Arkeologi dari Hiroshima University, Naoko lto, mendapati ada beragamtemuan arca di daerah-daerah di |ndonesia.Tak terkecuali di Sumatera, temuanunik didapati pada arca Awalokiteswara. Salah satu yang ia sebut sangatistimewa ditemukan dari dasar Sungai Batanghari, 32 tahun silam.

广岛大学的考古研究员伊藤直子发现，印尼各地都发现了各种雕像。在苏门答腊岛上，尤其是阿瓦洛基特瓦拉（Awalokiteswara）雕像中，她指出其中一个非常特别的发现是在32年前于巴丹哈里河（Batanghari River）河底找到的。

Arca Awalokiteswara yang ditemukan itu berlapis emas.Temuannya di SungaiBatanghari, persisnya di Desa Rantau Kapas Tuo, Kabupaten Batanghari, ProvinsiJambi.

这座发现的阿瓦洛基特瓦拉（Awalokiteswara）雕像是镀金的，具体位于占碑省巴丹哈里县兰陶卡帕斯图村的巴丹哈里河中。

"Keunikan arca ini bertangan empat dan memiliki keseimbangan sempurnadengan sikap berdiri tanpa penyangga apa pun," kata Naoko dalam simposiumbertajuk Awalokiteswara di Sumatera dan Asia Tenggara, yang merupakan sesidalam Borobudur Writers and Cultural Festival ke-13, di Jambi, Kamis(21/11/2024).

直子在第13届婆罗浮屠作家和文化节（Borobudur Writers and Cultural Festival）期间的‘苏门答腊和东南亚的阿瓦洛基特瓦拉’（Awalokiteswara in Sumatra and Southeast Asia）主题研讨会上表示：‘这座雕像的独特之处在于它有四只手臂，并能在没有任何支撑物的情况下保持完美的平衡。

Namun, saat ditemukan, kondisi arca sudah tidak utuh lagi.Arca bertangan empatini sudah hilang ketiga tangannya.Tinggi arca mencapai 39,4 cm.

然而，当雕像被发现时，它已不再完好无损。四臂雕像失去了三只手。雕像高39.4厘米。

Dalam catatan alm Bambang Budi Utomo, arkeolog dari Puslit ArkeologiNasional, disebutkan bahwa arca itu menggambarkan kekhasan arca yangditemukan di Sumatera sebagai pulau penghasil emas. ltu dibuktikandengan banyak menghasilkan barang yang berkaitan dengan agama yang terbuatdari bahan emas.

已故国家考古中心考古学家班邦·布迪·乌托摩（Bambang Budi Utomo）在其笔记中指出，这座雕像展示了苏门答腊岛作为黄金岛的独特性。这一身份通过许多与宗教相关的黄金制品得到了证明。

Arca Awalokiteswara Situs Rantau Kapas Tuo merupakan bukti perwujudan yangmemperkuat identitas Sumatera sebagai Pulau Emas. Arca buatan lokal tersebutmendapat pengaruh dari Cola yang dapat dilihat dari ciri kain yang berlipat-lipatKesumateraan arca tampak dari gambar kepala harimau yang terdapat pada kainyang dikenakan.

兰陶卡帕斯图（Rantau Kapas Tuo）遗址的阿瓦洛基特瓦拉（Awalokiteswara）雕像是苏门答腊岛作为黄金岛身份的象征。这座本地制作的雕像受到了朱罗王朝（Chola）的影响，这一点可以从雕像上层叠的布料特征中看出来。从布料上的虎头图案也展现了雕像的苏门答腊特色。

Awalokiteswara merupakan bodhisatwa yang merupakan perwujudan sifat welasasih dari semua Buddha.Di Sumatera, Naoko mendapati banyak arcaAwalokiteswara ditemukan di dasar-dasar sungai. Selain arca pertama tadi, adapula temuan arca emas kedua setinggi 29cm, juga dari Sungai Batanghari. Arcaini memiliki banyak hiasan pada tubuhnya.

阿瓦洛基特瓦拉（Awalokiteswara）是一位体现所有佛陀慈悲本性的菩萨。直子在苏门答腊的河床中发现了许多阿瓦洛基特瓦拉雕像。除了第一尊雕像外，还发现了一尊高29厘米的金色雕像，同样是在巴丹哈里河（Batanghari River）中被发现。这座雕像的身体装饰着许多华丽的饰品。

Selain dua arca berlapis emas di Sungai Batanghari, lanjutnya, ditemukan pulaAwalokiteswara berlengan delapan di Sungai Komering, Provinsi SumateraSelatan.Ada pula temuan arca Maitreya di sungai.

他继续说道，除了在巴丹哈里河发现的两尊镀金雕像外，在南苏门答腊省的科姆林河还发现了一尊八臂阿瓦洛基特瓦拉雕像。此外，在科姆林河中还发现了一尊弥勒佛像。

Peneliti arkeologi dari BRlN, Retno Purwanti, membenarkan banyaknya temuanarca di sungai. Pernah ada arca Awalokiteswara ditemukan anak-anak yangtengah mandi di Sungai Kedukan, Sumsel."Saat mandi, terasa ada benda keras.Sewaktu diangkat,ternyata kepala Awalokiteswara," kata Naoko.

印度尼西亚国家研究与创新局（BRIN）的考古研究员雷特诺·普尔万蒂（Retno Purwanti）证实，在河中发现了大量雕像。曾经有孩子们在南苏门答腊省的凯杜坎河（Kedukan River）洗澡时发现了一尊阿瓦洛基特瓦拉（Awalokiteswara）雕像。‘洗澡时，他们碰到了一个硬物。捞起来一看，竟然是阿瓦洛基特瓦拉的头部，’直子说道。

Temuan arca yang sudah dalam kondisi pecah paling banyak ada di Palembangla menyebut bahwa kemungkinan arca-arca peninggalan masa Sriwijaya itusengaja dirusak.

被破坏的雕像大多位于巴伦邦。他说，斯里维加亚时期的雕像有可能是被故意损坏的。

"Kemungkinan arca-arca yang pecah memang disengaja," katanya.

“他说：‘这些雕像被打碎的可能性确实是故意造成的。’”

Di Palembang, Retno mendapatkan cerita dari para orang tua bahwa pada erakekuasaan yang baru, terutama pada masa Kesultanan Palembang, ada perintahmerusak arca. Hal itu dibuktikan dari peninggalan tulisan berupa perintah Sultanuntuk memusnahkan arca-arca.

在巴伦邦，蕾特诺从老人们那里听说，在新的统治时代，尤其是巴伦邦苏丹国时期，曾下令摧毁雕像。这一点可以从苏丹发布的书面命令中得到证实。

Begitu pula warga yang masih menyimpan arca di rumah-rumah untukmembuangnya ke sungai. ltu sebabnya di kemudian hari, banyak temuan arca didasar-dasar sungai."Arca-arca Komering, semuanya ditemukan di sungai," ujarnya.

同样，那些家中仍存放雕像的人也会把它们扔进河里。这就是后来在河床中发现许多雕像的原因。他说：‘科姆林河的所有雕像都是在河里发现的。’”

Arca Hindu-Buddha juga kerap ditemukan di Sungai Musi dan anak-anak sungayang bermuara ke Musi. Retno secara khusus mengkaji hal ini yang diterbitkandalam Prosiding Seminar Arkeologi yang terbit pada 30 Oktober 2021.

在穆西河及其支流中也经常发现印度教和佛教的雕像。雷特诺（Retno）对此进行了专门研究，并将研究成果发表在2021年10月30日出版的《考古研讨会论文集》中。

Saat mandi, terasa ada benda keras. Sewaktu diangkat,ternyata kepala Awalokiteswara.

洗澡时，我摸到一个硬硬的东西。捡起来一看，原来是阿瓦洛基特瓦拉的头部。

la menyebut ada proses penghancuran peradaban/budaya Hindu-Buddha diPalembang pada masa pemerintahan Susuhunan Abdurrahman. Hal itu jugadisampaikan A Sulaiman Maruff pada tahun 1993 di dalam artikelnya, berjudul'Sejarah Hari Jadi Kota Madia Palembang”.

他说，在苏苏胡南·阿卜杜拉赫曼（Susuhunan Abdurrahman）统治时期，巴伦邦的印度教-佛教文明遭到了破坏。1993年，A.苏莱曼·马鲁夫（A. Sulaiman Maruff）在题为《巴伦邦市成立纪念日的历史》的文章中也提到了这一点。

Sulaiman menulis bahwa semua arca yang ada di rumah-rumah orang lslamdiwajibkan dibuang atau dimusnahkan sehingga banyak penganut lslammembuangnya di muara Sungai Sekanak dan muara Sungai Tawar, Palembang.Selain dibuang ke sungai, warga Palembang yang sudah menganut lslam tetapitempat tinggalnya tidak di tepi sungai membuang arca yang dimilikinya ke rawa-rawa atau dikuburkan di dalam tanah.

苏莱曼写道，所有穆斯林家庭中的雕像都被要求丢弃或销毁，因此许多信奉伊斯兰教的人将雕像丢弃在巴伦邦的塞卡纳克河（Sungai Sekanak）河口和塔瓦河（Sungai Tawar）河口。对于那些居住在远离河边的穆斯林居民，他们会将雕像丢进沼泽地或者埋在地下。

Faktor alam 

自然因素

Berbeda dengan arca-arca rusak di Palembang dan sekitarnya, ia juga mendapatisejumlah arca dalam kondisi tak lagi utuh di situs Bumiayu.Temuan arca di sanamengalami kerusakan di bagian atas. Namun, kerusakan yang terjadi tak separaharca-arca rusak yang ditemukan di Palembang.

与巴伦邦及其周边地区受损的雕像不同，他在布米亚于遗址也发现了一些不再完好的雕像。在那里发现的雕像顶部都有损坏。不过，损坏程度没有在巴伦邦发现的雕像那么严重。

Retno pun menyimpulkan bahwa destruksi arca di wilayah ini lebih disebabkanfaktor alam. la menemukan ada candi yang terkubur di bawah rumah panggung"Sebelum (candi) dipugar, berdiri rumah panggung. Ditemukan arca yang rusakbagian atasnya.Jadi (rusaknya) lebih kepada faktor alam," tambahnya.

雷特诺得出结论，这一地区雕像的毁坏更多是由自然因素造成的。她发现一座寺庙被埋在高脚屋下。‘在（寺庙）修复之前，这里建有一座高脚屋。我们发现雕像的顶部受到了损坏。所以（损坏）更多是由于自然因素造成的，’她补充道。

Kerusakan akibat faktor alam juga didapati pada temuan arca-arca di wilayahJambi. Pada temuan arca berlapis emas di Sungai Batanghari, lanjutnya,mengalami korosi dalam endapan di sungai.

在占碑地区发现的雕像中也存在自然因素导致的损坏。他继续说，在巴丹哈里河（Batanghari River）中发现的镀金雕像受到了河床沉积物的腐蚀。

Pada temuan arca tak utuh lainnya, ia bilang manusia bisa memberi andilpenyebab kerusakan selain faktor alam. Pada sejumlah temuan arca perunggubanyak tak utuh lagi. Namun, belum cukup bukti untuk dibuat kesimpulansebagai unsur kesengajaan dirusak atau dibuang. Bisa jadi, katanya, arca hanyaterjatuh.

他说，在发现的其他不完整雕像中，除了自然因素外，人类活动也可能是造成损坏的原因。在一些发现的铜像中，许多已经不再完整。然而，目前还没有足够的证据表明这些是人为故意破坏或丢弃的结果。他补充道，这些雕像可能只是掉落造成的。

这篇文章探讨了室利佛逝（Sriwijaya）时期的雕像在苏门答腊岛上的破坏和沉没现象，涉及到的背景不仅包含了印度教和佛教的历史文化，还有自然环境和人类活动对这些雕像的影响。

1. 室利佛逝王朝（Sriwijaya）

室利佛逝王朝是一个位于今天印度尼西亚苏门答腊岛的古代海上帝国，约存在于公元7世纪至13世纪。它是一个强大的印度教-佛教文化中心，尤其在贸易、文化和宗教上有着深远的影响。室利佛逝不仅是一个重要的贸易枢纽，还为印度教和佛教的传播提供了支持。这个时期的雕像和寺庙遗址展示了印度教和佛教的影响力。

• 雕像与宗教： 文章提到的阿瓦洛基特瓦拉（Awalokiteswara）雕像，体现了慈悲菩萨的形象，反映了室利佛逝时期佛教文化的影响。这些雕像的存在，尤其是在河床中被发现，揭示了佛教文化在该地区的深入根植。

  
  

2. 苏门答腊岛的黄金文化

文章提到，许多在苏门答腊岛发现的雕像，尤其是阿瓦洛基特瓦拉雕像，使用了金质装饰。这些雕像的金层和装饰表明苏门答腊曾是一个重要的黄金产地。“Pulau Emas”（黄金岛）的概念不仅与地理资源有关，还反映了当地文化和经济的繁荣，特别是与宗教仪式和贵族阶层的关系。

3. 雕像的破坏：宗教与政治因素

文章详细讨论了雕像被故意破坏的可能性，这与印尼历史上不同宗教信仰之间的冲突密切相关。在文章中提到，在巴伦邦，尤其是在巴伦邦苏丹国时期，当地的穆斯林社群曾下令摧毁印度教和佛教的雕像，这可能与宗教改革和政治权力的转变有关。

• 伊斯兰教的影响： 当穆斯林统治者在巴伦邦的统治下实行宗教改革时，印度教和佛教雕像成为了被摧毁的对象。根据苏莱曼·马鲁夫的文章，所有家庭中的印度教佛教雕像都被要求销毁或丢弃，许多雕像被扔进河流或埋入地下。这反映了当时宗教之间的冲突以及伊斯兰化进程中的文化破坏。

  
  

4. 自然因素与雕像的破坏

除了人为的摧毁，自然因素（如河流的沉积和腐蚀）也是雕像受损的一个重要原因。文章提到，在巴丹哈里河的金质雕像中，雕像的腐蚀可能是由于河床沉积物的长期作用。类似的损害在其他地区的雕像中也有发现，表明自然环境对这些文化遗物的保存产生了影响。

• 水流和沉积物： 水流、泥沙积淀等自然因素可能会对雕像造成物理损害，例如腐蚀、沉没或覆盖。这些因素不仅影响了雕像的形态，也对考古学家的研究提出了挑战。

  
  

5. 雕像的发现和考古学研究

文章中提到，许多雕像被发现位于河底，例如巴丹哈里河和科姆林河。这些雕像通常以破碎的状态出现，这可能是由于自然灾害、人类行为或时间的流逝所致。考古学家通过这些发现，揭示了苏门答腊地区历史上宗教和政治变迁的痕迹。

• 水下考古学： 这种现象突出了水下考古学的独特性和挑战。由于雕像被发现的地点多位于河流或水域中，考古学家需要考虑如何从水下遗址中提取和保护这些文物。

  
  

6. 宗教与文化遗产的传承

室利佛逝时期的雕像不仅是宗教崇拜的象征，也是这一时期丰富文化遗产的见证。雕像的保存状态反映了历史上文化的传承与破坏。尤其是佛教和印度教文化的影响深远，雕像作为这一文化表达的一部分，不仅仅是宗教的象征，也是历史的记录。